Di dunia yang berderit seperti Wi-Fi yang sekarat, di mana mentari enggan menyingsing dan obrolan menggantung di status "sedang mengetik" selama keabadian, lahirlah sebuah anomali bernama cinta. Dia bernama Jing, seorang ahli pedang dari Dinasti yang terlupakan, hidup dalam kabut sejarah yang berbau dupa dan darah. Dia, di sisi lain, adalah Aria, seorang coder dari Neo-Tokyo 2142, berkawan dengan algoritma dan mimpi-mimpi digital yang berkedip-kedip.
Mereka bertemu di celah dimensi, melalui sebuah glitch di jaringan ruang dan waktu. Jing, dalam pencariannya akan pedang pusaka keluarganya, PENYELAMAT JIWA, menemukan portal yang membawanya ke layar komputer Aria. Aria, yang sedang memecahkan kode misterius untuk proyek kecerdasan buatan, mendapati gambar Jing muncul di monitornya, piksel demi piksel, seolah terlahir dari debu bintang.
Awalnya, hanya kebingungan. Jing mengira Aria adalah dewi pelindung yang muncul dari lukisan leluhurnya. Aria menganggap Jing adalah bug paling romantis yang pernah ia temui. Namun, seiring waktu, kebingungan itu berubah menjadi ketertarikan. Jing, dengan bahasa kunonya yang puitis, menceritakan kisah peperangan dan pengkhianatan, tentang pedang yang hanya bisa diangkat oleh seseorang yang benar-benar patah hati. Aria, dengan slang futuristiknya, membagi mimpi-mimpi tentang koloni di Mars dan kecerdasan buatan yang bisa merasakan cinta.
Percakapan mereka menjadi simfoni aneh, sebuah melodi yang disusun dari gema masa lalu dan bisikan masa depan. Mereka saling mencari, tangan mereka menjangkau melintasi jurang waktu. Jing mencoba menyeberangi portal digital, sementara Aria berupaya merekonstruksi portal serupa di dunianya, menggunakan kode-kode yang ia curi dari mimpi buruk algoritma.
Suatu malam, Aria menemukan kunci. Ia berhasil menciptakan portal yang cukup stabil untuk menampung Jing. Di saat yang sama, Jing akhirnya menemukan PENYELAMAT JIWA. Pedang itu tidak bersinar gemilang seperti yang ia bayangkan. Ia bergetar lirih, meresap ke setiap goresan luka di hati Jing.
Saat mereka bertemu – Jing berdiri di hadapan layar, Aria menyentuh bayangan pikselnya – sebuah Kebenaran Ganjil terungkap. PENYELAMAT JIWA tidak mengenali luka lama Jing. Ia mengenali luka lama Aria. Luka itu sama, namun terbagi dua. Dua jiwa, terpisah oleh waktu, dipaksa mengulangi kisah yang sama, berulang kali, selamanya. Cinta mereka, bukan takdir. Hanya gema. Sebuah loop tanpa akhir.
Dan saat dunia mulai memudar, dan layar komputer Aria berkedip terakhir kalinya, terdengar bisikan lirih, "Jangan lupakan aku, karena aku... sudah... lupa...".
You Might Also Like: Top Cinta Yang Tumbuh Dari Pengkhianatan