Dracin Terbaru: Kau Menciumku, Dan Aku Ingat Semua Kebohonganmu



Kabut dupa cendana mengepul di kuil tua, aroma yang asing namun terasa familiar menusuk ingatanku. Namaku Lin Mei sekarang, bukan lagi Xia Yu. Aku adalah seorang pelukis muda yang hidup di era modern, namun entah mengapa, setiap kali aku melihat pantulan diriku di cermin, secercah wajah lain mengintip dari balik sana – wajah Xia Yu, selir kesayangan Kaisar Xuanzong.

Semua bermula dari ciuman itu.

Saat aku diundang untuk memamerkan lukisanku di sebuah galeri antik, aku bertemu dengan seorang pria bernama Zhao Feng. Sentuhan tangannya, tatapannya, semuanya terasa déjà vu. Ia mendekatiku setelah acara, senyumnya yang memabukkan membuat jantungku berdebar. "Lin Mei," bisiknya, "Aku merasa kita sudah saling mengenal lama sekali." Lalu, ia menciumku.

Sentuhan bibirnya membangkitkan BADAI memori. Kilasan istana megah, gaun sutra berhiaskan burung phoenix, dan tatapan mengkhianati Kaisar Xuanzong, yang tidak lain adalah Zhao Feng di kehidupan ini.

Aku, Xia Yu, mencintainya dengan segenap jiwa. Aku menyulam jubah naganya dengan benang emas, menciptakan lukisan-lukisan abadi untuk menghiasi dinding istananya. Aku adalah mata dan telinganya. Namun, cintaku buta. Aku tidak melihat ambisinya, haus kekuasaannya yang MENGGEROGOTI hatinya. Ia menjanjikan cinta abadi, namun menusukku dari belakang dengan kebohongan dan pengkhianatan. Ia menuduhku bersekongkol melawan kekaisaran, dan aku dieksekusi di depan umum.

Sekarang aku mengerti. Reinkarnasi bukan sekadar siklus kelahiran dan kematian. Ini adalah kesempatan kedua. Kesempatan untuk mengingat, untuk membalas dendam, untuk mengubah takdir.

Zhao Feng, atau Kaisar Xuanzong di kehidupan sebelumnya, tidak tahu bahwa ciumannya telah membuka kotak Pandora. Ia tidak tahu bahwa setiap sentuhannya, setiap kata manisnya, hanya memperkuat tekadku. Aku melihat di matanya hasrat yang sama, ambisi yang sama, KEGELAPAN yang sama.

Balas dendamku tidak akan berdarah. Tidak akan ada pedang atau racun. Balas dendamku akan lebih halus, lebih mematikan. Aku akan menggunakan bakatku, seni lukisku, untuk mengubah persepsinya tentang dunia. Aku akan menanamkan benih keraguan di hatinya, membangkitkan kenangan kelam yang ia coba kubur. Aku akan membuatnya meragukan realitasnya sendiri.

Aku tersenyum padanya, senyum yang penuh dengan makna tersembunyi. "Zhao Feng," kataku lembut, "Aku merasa kita ditakdirkan untuk bersama... tapi mungkin takdir kita berbeda dari yang kau bayangkan."

Aku akan memastikan bahwa ia akan merasakan penyesalan abadi, kekosongan yang tak terisi, dan kesepian yang tak tertahankan. Bukan dengan membunuhnya, tapi dengan membuatnya mencintai sesuatu yang ABADI, sesuatu yang tidak bisa ia miliki. Aku akan membuatnya mencintai kenangan Xia Yu, yang selamanya akan menghantuinya.

Aku menatap lukisan yang sedang kukerjakan: potret seorang wanita mengenakan gaun sutra merah, matanya dipenuhi kesedihan dan kebencian.

Wajah Xia Yu... dan wajah Lin Mei.

"Di kehidupan yang akan datang, aku akan pastikan kau membayar semua KEBOHONGAN mu."

You Might Also Like: Cara Moisturizer Lokal Dengan Sodium

Post a Comment

Previous Post Next Post